SEMARANG – Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam, mengatakan beberapa penyakit yang paling sering terjadi pasca banjir yakni flu, demam berdarah, diare, malaria, hepatitis A, demam tifoid dan leptospirosis serta penyakit kulit lainnya.
Hakam menyebut satu cara yang antisipasi yang dilakukan di awal pasca banjir adalah pola hidup sehat.
Menurutnya, penerapan pola hidup sehat akan meminimalisir penularan dan penyebaran penyakit pasca banjir.
“Khusus daerah terdampak kami akan diagnosa dulu mana yang sudah kena penyakit pasca banjir mana yang belum,” kata Hakam, Rabu (22/01/2025).
Apabila menemukan korban yang sudah terjangkit maka pihaknya akan memberikan penanganan khusus.
Selain layanan tersebut, Hakam mengaku pihaknya juga memastikan makan dan minum korban banjir harus dipenuhi.
Pemenuhan ini bertujuan agar daya tahan tubuh korban tetap prima dan tidak mudah terserang penyakit.
“Kami kerahkan puskesmas untuk screaning di lokasi dua sampai tiga minggu untuk mendeteksi mana saja yang sudah terkena penyakit.
Tujuannya agar bisa segera diantisipasi apabila ada yang sudah terjangkit tidak menular ke warga lain,” katanya.
Saat ini, Jawa Tengah dilanda bencana imbas dari cuaca ekstrem beberapa hari terakhir.
Data yang didapatkan dari Pemprov Jateng, ada 14 kabupaten kota di Jateng yang mengalami bencana seperti banjir dan longsor termasuk Kota Semarang.
Kota Semarang dilaporkan mengalami banjir di beberapa tempat seperti Kaligawe dan Tembalang.
Di Tembalang, daerah terparah yang terdampak banjir adalah Perum Dinar Elok Meteseh.
Dari informasi yang dihimpun, air yang merendam perumahan tersebut merupakan luapan air Kali Babon.
Menurut Ketua RW di Perumahan Dinar Indah, Catur, banjir kali ini berdampak pada kurang lebih 27 kepala keluarga.
“Banjir kedalamannya mulai dari bawah lutut sampai 80 centimeter,” kata Catur, Rabu (22/1/2025).
Para warga yang menjadi korban banjir ini diungsikan ke Balai RW dan masjid setempat.
Selain meminta tindakan penanggulangan banjir dari pemerintah, Catur juga berharap ada layanan kesehatan yang disiapkan untuk warga korban banjir.
“Korban banjir ini rentan dengan penyakit seperti penyakit kulit dan diare. Kami harap ada penanggulangan dan pencegahan juga dari pemerintah,” tandasnya.
sumber: TribunJateng.com
Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKP Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo