BeritaEkbis

Warga Klaten Cemas, Aksi Teror Misterius Sasar Tiga Rumah

Avatar photo
×

Warga Klaten Cemas, Aksi Teror Misterius Sasar Tiga Rumah

Share this article

KLATEN – Warga Dusun Ceper, Desa Ceper, Kecamatan Ceper, Klaten, dihantui ketakutan setelah aksi teror pembakaran jemuran menimpa tiga rumah sekaligus pada Senin (10/2) dini hari. Peristiwa misterius yang terjadi sekitar pukul 02.00 ini masih menjadi teka-teki, sementara motif pelaku belum diketahui.

Berdasarkan informasi yang dihimpun koran ini, tiga rumah yang menjadi sasaran teror adalah milik Warsirah, 65; Haryanto, 57, dan Jumianto, 42. Ketiganya tinggal di RT 03 RW 05, dalam radius yang berdekatan.

Warsirah menjadi orang pertama yang menyadari kejadian ini. Awalnya, ia mendengar suara aneh seperti “pletek-pletek” dari arah luar rumahnya. Saat keluar untuk memeriksa, dia terkejut melihat api telah melahap tiga keset dan tiga handuk yang dia jemur di hanger.

“Di rumah ada empat orang. Salah satu anggota keluarga keluar rumah sekitar pukul 01.00, saat itu belum ada kejadian. Mungkin setelah itu baru terjadi,” ujar Warsirah, Senin (10/2).

Dengan cepat, dia berusaha memadamkan api secara mandiri menggunakan air agar tidak merembet ke bagian lain rumahnya. Ia memastikan tidak mencium bau bensin atau bahan bakar lain, yang biasanya menjadi indikasi pembakaran disengaja. Di bagian dinding rumah Warsirah, bekas api masih terlihat menghitam. Bahkan sebuah kursi miliknya ikut terbakar.

Tak jauh dari kediaman Warsirah, sekitar 50 meter, rumah Haryanto juga menjadi sasaran teror. Dia mengaku awalnya merasa firasat tidak enak setelah menjemur pakaian anaknya di depan rumah. Karena itu, dia memutuskan untuk memindahkan sebagian pakaian ke tempat lain.

Namun, keputusannya tidak sepenuhnya menyelamatkan jemuran. Dari 30 pakaian yang dia jemur, empat di antaranya, milik anak dan ibunya, tetap hangus terbakar. Beruntung, api cepat dipadamkan sehingga tidak sampai merembet ke rumahnya.

Teror tidak berhenti di situ. Jarak 50 meter dari rumah Haryanto, giliran Jumianto yang menjadi korban. Kali ini, jumlah pakaian yang terbakar lebih banyak, mencapai 30 potong.

“Saya baru tahu setelah warga mengetuk rumah saya. Saat saya keluar, sudah ada asap mengepul,” ujar Jumianto.

Dia juga sempat mendengar suara pecahan botol saat api membesar. Namun, botol tersebut sudah lama berada di lokasi dan tidak ditemukan bau bensin atau bahan bakar lain yang mencurigakan.

Meski ini kali pertama kejadian seperti ini terjadi di kampungnya, Jumianto mengaku khawatir aksi serupa akan berulang. “Kalau sudah begini, ini jelas aksi teror. Warga jadi resah,” tegasnya.

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo