Wonosobo – Aksi pengeroyokan sadis yang di lakukan pelajar remaja di salah satu minimarket Mendolo, Wonosobo. Aksi tersebut sontak menjadi sorotan di media sosial, Aksi yang di lakukan tersangka terekam vidio hingga viral.

Video rekaman itu berdurasi 41 detik yang menunjukan sekelompok remaja sekolah, yang melakukan serangan fisik terhadap korban.

Dari konfirmasi salah satu karyawan minimarket di Mendolo. “Ada kegaduhan yang terjadi di tempat dia bekerja, ia tidak mengetahui kronologi secara langsung” ungkap Muhammad Afif.

Kejadian aksi pengeroyokan pada Selasa (1/10/2024) pukul 15.00 WIB.

“Posisi saya didalam jadi tidak mengetahui kronologi secara langsung saat terjadi pengeroyokan” ujar salah satu pegawai minimarket, Kamis (3/10/2024).

“Penglihatan saya ada satu orang dikeroyok, dan yang berada di lokasi kejadian berjumlah 10 orang yang terlibat pengeroyokan ” ujar Afif tidak mengetahui pasti tentang kejadiannya.

Humas kapolres Wonosobo Aipda Nanang DP Wibowo langsung mengkonfirmasi kejadian tersebut. Kami akan segera membawa tersangka untuk dimintai keterangan.

“Saat mendapatkan bukti rekaman video , Unit Reskrim identifikasi tersangka yang terekam video pengeroyokan itu, Dan sudah kami bawa untuk dimintai keterangan langsung” Ujar Nanang.

Diharapkan video yang viral ini dapat memberikan petunjuk penting bagi pihak berwenang dalam menangani kasus tersebut, serta berperan dalam mencegah insiden serupa terulang di masa mendatang melalui langkah langkah yang lebih efektif.

sumber: radargresik

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Suryadi, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Kepolisian Daerah Jateng, Polisi Jateng, Polri, Polisi Indonesia, Artanto, Ribut Hari Wibowo, pikadadamai, pilkadajatengdamai, pilgubjatengdamai

You missed

Wanita Open BO Dibunuh di Semarang, Pelaku Eko Mengaku Wajah Korban Tak Sesuai AplikasiSEMARANG – Eko Prasetyo (22) pembunuh wanita open BO di Semarang ditangkap polisi. Ia membunuh korban berinisial NJS (25) di Hotel Johar, Purwodinatan, Semarang Tengah. Pria asal Jetis, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang ini nekat menghabisi korban dengan cara mencekik lehernya selepas berhubungan badan pada Kamis (7/11/2024) sore. Selepas memesan perempuan di ‘aplikasi hijau’, tersangka Eko dan korban sepakat untuk berhubungan badan dengan tarif Rp500 ribu perjam. “Awalnya harga Rp700 ribu.” “Nego akhirnya dapat Rp500 ribu,” ungkapnya. Namun, Eko sempat kecewa berat karena ketika bertemu korban tidak sesuai dengan perempuan ekspetasinya. “Di foto Michat namanya Lisa cantik, kulit putih dan bodinya masuk.” “Yang datang malah korban dengan kondisi sebaliknya,” katanya. Eko yang ogah dengan korban lantas memberikan uang Rp100 ribu sebagai tanda tidak jadi. Akan tetapi korban menolak dan tetap ingin menyelesaikan transaksi tersebut. Eko yang sudah kadung memiliki hasrat akhirnya melakukan hubungan selayaknya suami-isteri. Dalam momen saat inilah korban diklaim tersangka mengumbar kalimat yang membuatnya sakit hati. Eko tega menghabisi nyawa warga Candisari Semarang ini lantaran tidak terima atas perkataan korban yang menghinanya sebagai pria gendut. “Saya sakit hati karena korban bilang dengan nada tinggi, kamu orang gemuk order Michat bikin repot,” kata tersangka Eko di Mapolrestabes Semarang, Senin (11/11/2024). “Saya yang terlanjur emosi menunggu korban keluar dari kamar mandi lalu saya cekik lehernya selama lebih dari 5 menit sampai meninggal dunia,” kata Eko. Eko meninggalkan kamar hotel menuju ke Terminal Terboyo untuk mencari bus ke arah Boyolali. Pria dua anak ini memilih melarikan diri ke daerah tersebut hingga akhirnya tertangkap. “Handphone korban memang sempat saya bawa tapi tidak untuk dijual hanya dipakai sendiri,” ucapnya. Eko melarikan diri pada Jumat (8/11/2024) pagi. Kemudian mayat korban ditemukan petugas hotel pada Sabtu (9/11/2024) siang. Polisi menangkap Eko di Boyolali pada Minggu (10/11/2024) pukul 01.00. “Saya ditangkap polisi saat sedang ngopi di Terminal Lama Boyolali,” ujar Eko dengan ekspresi tanpa penyesalan. Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, tersangka telah memesan perempuan lewat aplikasi kencan sebanyak tiga kali. Dua kali sebelumnya dilakukan direntang hari Rabu (6/11/2024). Pemesan ketiga kalinya yang datang adalah korban. Tersangka kecewa kepada korban karena yang dipesan tidak sesuai dengan foto. “Namun mereka tetap melakukan hubungan seksual sekira sampai 45 menit,” jelasnya. Setelah itu, tersangka yang emosi mendengar perkataan korban mencekik lehernya dengan menginjakan kaki di bagian leher dan dada sampai meregang nyawa. Selepas itu, tersangka menonton televisi sembari merokok. “Ya motif tersangka tidak terima disebut sebagai pria gendut yang open booking online (BO),” katanya. sumber: TribunBanyumas.com Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo