BeritaEkbisHankam

Tewas di Toko Perabot Kendal, Polisi Selidiki Kejanggalan di Lokasi Kejadian

Avatar photo
×

Tewas di Toko Perabot Kendal, Polisi Selidiki Kejanggalan di Lokasi Kejadian

Share this article

KENDAL – Warga Desa Kebumen, Kecamatan Sukorejo, Kendal, digegerkan dengan penemuan mayat seorang pemilik toko perabot rumah tangga di dalam tokonya. Polisi menyebut ada kejanggalan pada kasus ini.

Diketahui, korban bernama Ahmad Mujihad (41), warga Dusun Mranggen, Desa Trimulyo, Kecamatan Sukorejo. Jenazah korban ditemukan pada Selasa (7/1) petang sekitar pukul 18.00 WIB.

Saat ditemukan, posisi korban terbujur di lantai dengan luka leher bekas jeratan.

Kapolsek Sukorejo, AKP Agus Wibowo, membenarkan adanya penemuan mayat pemilik toko perabot rumah tangga.

“Benar, malam ini tadi (kemarin) sekitar pukul 18.00 WIB telah ditemukan sesosok mayat laki-laki yang merupakan pemilik toko perabot rumah tangga. Korban yang bernama Ahmad Mujihad ditemukan sudah dalam kondisi meninggal,” kata Agus Wibowo saat dihubungi detikJateng, Selasa (7/1/2025) malam.

Agus menerangkan dugaaan sementara korban tewas karena gantung diri. Namun, petugas menemukan kejanggalan.

Kejanggalan yang dimaksud adalah tidak ditemukannya tali atau alat yang digunakan korban untuk gantung diri. Atau, siapa yang menurunkan korban dari jeratan tali yang terpasang.

“Kalau dugaan awalnya korban ini gantung diri sesuai kondisi fisik korban. Namun kami merasa ada kejanggalan sebab kami tidak menemukan tali yang digunakan korban untuk gantung diri. Kami juga tidak tahu siapa yang menurunkan korban dari gantungan tali sampai ke lantai,” jelasnya.

Agus menerangkan dengan adanya kejanggalan pada kematian korban, Polsek Sukorejo berkoordinasi dengan Kasat Reskrim Polres Kendal untuk dilakukan autopsi pada korban di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang.

“Karena ada kejanggalan tersebut, kami berkoordinasi dengan Kasat Reskrim Polres Kendal untuk dilakukan otopsi pada korban. Jasad korban malam ini dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Semarang,” terangnya.

Agus mengungkapkan tidak ada barang korban yang hilang. Petugas mengamankan tas yang berisi tiga handphone, uang sebanyak Rp 5 juta, serta sepeda motor Honda Vario berpelat H 6713 ND sebagai barang bukti.

“Kalau barang-barang pribadi milik korban tidak ada yang hilang, kami sudah amankan untuk dijadikan barang bukti. Barang yang kami amankan itu tas yang berisi tas yang berisi tiga handphone dan uang sebanyak Rp 5 juta serta sepeda motor Honda Vario dengan nomor polisi H 6713 ND,” ungkapnya.

Berawal Ayah Korban Mencari
Agus menjelaskan kematian Ahmad Mujihad terungkap setelah ayahnya, Kaspan (64) mencari anaknya yang belum juga pulang dari toko.

“Awalnya itu ayah korban, Pak Kaspan cari-cari korban karena sudah sore belum juga pulang. Keluarga korban, Fauzan, ini bantu cari korban sampai ke tokonya,” tambahnya.

Sampai di toko, Fauzan melihat kondisi toko sudah tutup. Namun sepeda motor korban masih berada di depan toko.

Kemudian Fauzan berusaha mengintip ke dalam namun kondisinya gelap. Fauzan lalu melapor kepada ayah korban dan ke Polsek Sukorejo.

“Sampai di toko, Fauzan melihat kalau toko sudah tutup tapi motor korban masih ada di depan toko. Fauzan ini lalu ngintip ke dalam toko tapi kondisinya gelap, dia terus lapor ke polsek,” ujarnya.

Bersama tim medis, petugas mendatangi lokasi kejadian dan korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia tergeletak di lantai.

“Adanya laporan tersebut, anggota bersama tim medis mendatangi TKP. Di lokasi, korban kondisinya tergeletak di lantai,” paparnya.

Kasus ini, kini dalam penanganan Sat Reskrim Polres Kendal dan Polsek Sukorejo.

Sumber : detik.com

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo