EkbisHankam

Tanggul Jebol di Grobogan, Gubernur Jateng Akan Gandeng Pemerintah Pusat

Avatar photo
×

Tanggul Jebol di Grobogan, Gubernur Jateng Akan Gandeng Pemerintah Pusat

Share this article

ROBOGAN – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan melibatkan pemerintah pusat untuk perbaiki tanggul jebol di Kabupaten Grobogan. Tanggul jebol ini yang mengakibatkan banjir di wilayah utara.

“Kami nanti kerja sama dengan pemerintah pusat,” kata Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi di Solo, Senin, 10 Maret 2025 seperti dikutip dari Antara.

Ahmad Luthfi mengatakan beberapa sungai yang menyebabkan banjir, di antaranya Sungai Wulan dan Sungai Lusi yang berada di bawah pengelolaan pemerintah pusat. Oleh karena itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan kementerian terkait, salah satunya Kementerian Pekerjaan Umum terkait dengan normalisasi sungai. “Harus kerja sama dengan pusat,” kata dia.

Terkait pengungsian akibat banjir, Ahmad Luthfi menyebut saat ini masih sedikit warga yang mengungsi. Taruna siaga bencana atau tagana sudah dijalankan, dan sudah ada dapur umum di posko pengungsian. “Pengungsi baru lima dan tujuh. Tagana sudah kami jalankan, sudah punya dapur umum juga,” kata Gubernur Jateng itu.

Sebelumnya, banjir terjadi di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang di Desa Baturagung, Kabupaten Grobogan, sehingga mengakibatkan sejumlah rumah terdampak.

“Kami mencatat ada tiga desa yang terdampak, mulai Desa Baturagung, Tambakan, dan Ringinkidul,” kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan Masrikan di Kudus, Ahad, 9 Maret 2025.

Masrikan mengungkapkan luapan air sungai Tuntang menggenangi pemukiman warga. Sebelum tanggul jebol pada Ahad, 9 Maret 2025 pukul 06.00 WIB, Warga Desa Baturagung terlebih dahulu mengungsi karena sebelumnya juga telah terjadi tanggul jebol. Ketika mengetahui air sungai sudah sampai di bibir tanggul, warga kemudian mulai mengungsi.

Masrikan menyebut pihaknya belum mengetahui jumlah pasti para pengungsi karena banyak yang mengungsi secara mandiri. Posko pengungsian disediakan di Balai Desa Baturagang dan masjid setempat yang aman dari kawasan banjir.

BPBD Grobogan menerjunkan tiga tim penyelamat untuk membantu evakuasi warga yang dimungkinkan hendak mengungsi karena air dari jebolan sungai masih deras, meskipun debit dari Bendungan Gelapan mulai turun. Upaya lainnya, yakni memberikan bantuan karung plastik untuk peninggian tanggul yang airnya mulai limpas maupun penguatan tanggul agar tidak jebol.

“Kami juga melakukan droping bantuan logistik untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak banjir,” kata Masrikan.

Masrikan menjelaskan bahwa jebolnya tanggul sungai Tuntang ini adalah yang keempat kalinya selama 2025. Akibat dari jebolnya tanggul ini, arus lalu lintas di Jalan Grobogan-Semarang sempat ikut terdampak.

Selain itu, akibat banjir, jalur kereta api hulu di kilometer 32+6/7 antara Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati juga sempat diutup akibat luapan sungai Tuntang pada pukul 05.27 WIB yang merendam rel.

 

Polres Grobogan, Kapolres Grobogan, AKBP Ike Yulianto Wicaksono, Pemkab Grobogan, Kabupaten Grobogan, AKP Mohamad Bimo Seno, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo