Jakarta – Baru-baru ini, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan kontroversi yang melibatkan Gus Miftah, seorang pendakwah sekaligus Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Kontroversi ini bermula dari sebuah video viral yang memperlihatkan Gus Miftah melontarkan kata-kata tidak pantas kepada seorang pedagang es teh.
Reaksi masyarakat terhadap video viral tersebut sangat negatif. Banyak yang mengecam tindakan Gus Miftah dan menilai bahwa perkataannya tidak pantas diucapkan oleh seorang tokoh agama.
Masyarakat pun ramai-ramai menandatangani petisi yang mendesak Presiden Prabowo untuk mencopot Gus Miftah dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden. Berikut adalah link petisinya (Link Petisi Copot Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden).
Partai Gerindra, tempat Gus Miftah bernaung, juga turut menanggapi kontroversi tersebut. Melalui akun Instagram resminya, Gerindra meminta Gus Miftah untuk meminta maaf kepada pedagang es teh yang telah dihina karena tindakannya sangat tidak sejalan dengan Prabowo yang sangat menghormati para pedagang kaki lima.
Prabowo Diminta Pecat Gus Miftah Sebagai Utusan Khusus Presiden usai Hina Penjual Es Teh
“Dengan segala kerendahan hati, mimin minta Gus @gusmiftah untuk minta maaf ke Bapak Penjual Es. Apa yang Gus lakukan tidak sesuai dengan apa yang Pak @prabowo inginkan dan ajarkan. Terima kasih,” tulis Gerindra.
Hingga kini Presiden Prabowo Subianto sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait kontroversi yang melibatkan Gus Miftah. Namun, masyarakat ramai-ramai mendesak Prabowo untuk mencopot Gus Miftah dari jabatannya.
“Copot min, maaf karena tidak sejalan dengan bpk prabowo,” tulis @nengliliskarlina.
“#copotgusmiftah ramaikan guys kita bela bapak penjual es teh,” tulis @chowphyew2n.
“Copot saja miftah ini pak. Beliau menjual belikan agama. Tapi tidak bisa bertoleransi dgn pekerjaan orang lain. Merendahkan. Padahal tidak ada yg mau hidup di garis kekurangan,” tulis @kemkemstory.
“#pecatmiftah minta maaf gak akan buat dia kapok, dr awal emang udah heran kok bisa dia masuk kabinet merah putih, gak sesuai dengan pak prabowo yg bijaksana, karena dia terlalu sombong dari dulu,” tulis @maimunah_hrp.
sumber: medcom.id
Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo