NasionalUncategorized

Seleksi SIPSS 2025: Pemeriksaan EEG Bantu Pastikan Kesiapan Fisik dan Mental

Avatar photo
×

Seleksi SIPSS 2025: Pemeriksaan EEG Bantu Pastikan Kesiapan Fisik dan Mental

Share this article

SEMARANG – Panitia Pusat (Panpus) Seleksi Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) Polri mengadakan pemeriksaan Elektroensefalogram (EEG) untuk calon siswa (casis). Pemeriksaan menggunakan alat milik Pusat Kedokteran Kesehatan (Pusdokkes) Polri.

“Pemeriksaan EEG itu juga termasuk untuk menentukan adanya perubahan aktivitas listrik di otak,” jelas Kepala Bidang Kesmapta Rokespol Pusdokkes Polri Kombes dr. Djarot Wibowo kepada wartawan di Semarang, Selasa (18/2/2025).

dr Djarot menerangkan perubahan aktivitas listrik pada otak biasanya timbul setelah adanya kecelakaan atau trauma di kepala. “Biasanya bisa pasca-accident, seperti trauma kepala, jatuh, kepalanya kebentur, atau sebab lain,” sambung dr Djarot.

Dia menjelaskan, lebih lanjut, pemeriksaan EEG bertujuan membantu mendiagnosis penyakit epilepsi, gangguan tidur, atau kemungkinan adanya tumor otak. Selain itu juga untuk mengetahui kondisi lebih lanjut tentang penyebab kejang pada seseorang. Pemeriksaan ini melibatkan dokter neurologi atau spesialis syaraf.

“Apakah ada kelainan gelombang listrik seperti gelombang kejang atau gelombang epileptik atau tidak,” ucap dia.

Pemeriksaan EEG berlangsung selama tahap pemeriksaan kesehatan (rikkes) dan pemeriksaan administrasi (rikmin), Sabtu (15/2) hingga Senin (17/2). Pemeriksaan memakan waktu hampir satu jam.

“Pemeriksaannya juga lama, hampir 1 jam,” kata dr Djarot.

Alat milik Pusdokkes Polri itu, sebut dr Djarot, baru digunakan dua kali. Pertama adalah saat penerimaan Calon Taruna Akpol Tahun Anggaran 2024, dan kedua di penerimaan SIPSS yang berjalan saat ini.

Diketahui, saat ini sebanyak 210 orang Casis SIPSS sedang mengikuti rangkaian proses seleksi tingkat pusat di kompleks Akademi Kepolisian (Akpol), Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

SIPSS merupakan jalur pendidikan khusus bagi lulusan D4, S1 maupun S2 untuk menjadi Perwira Pertama (Pama) Polri. Sebanyak 210 casis itu terdiri dari 150 pria dan 60 wanita.

Mereka menjalani serangkaian tes hingga tahapan akhir di tanggal 28 Februari 2025 mendatang. Pada penerimaannya, Polri melibatkan pengawas internal dan eksternal, menerapkan prinsip Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis (Betah).

SSDM Polri, selaku Panpus Seleksi SIPSS terus memutakhirkan alat-alat ukur pada tes penerimaan anggota Polri. Hal itu dilakukan dengan tujuan hasil pemeriksaan objektif dan calon-calon siswa yang lulus memenuhi syarat adalah mereka yang terbaik, baik dari sisi akademik, mental, dan jasmani.

Dengan kondisi mental dan jasmani yang baik, para siswa nantinya diharapkan dapat mengikuti seluruh rangkaian pendidikan SIPSS dengan maksimal. Hal ini juga merupakan upaya mewujudkan zero accident selama pendidikan.

“Proses rekrutmen ini betul-betul kita pertimbangkan yang paling utama adalah kualitas,” kata Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo saat Rapat Persiapan Pendaftaran Penerimaan Anggota Polri Tahun 2025 di Gedung SSDM Polri, Jakarta Selatan, Rabu (5/2).