Rembang – Ratusan embung, khususnya berskala sedang dan kecil, yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Rembang saat ini kering kerontang. Ini merupakan dampak kemarau panjang yang melanda daerah ini. Sehingga embung-embung tersebut nyaris tidak bisa dimanfaatkan masyarakat.

Sementara itu kondisi empat embung besar, yakni Embung Lodan di Desa Lodan Kulon, Kecamatan Sarang dan Embung Panohan di Kecamatan Sulang, elevasi airnya masih cukup baik, namun air di dua embung itu di prioritaskan sebagai bahan air baku atau untuk air minum.

Sedang dua embung lainnya, yakni Embung Grawan di Desa Grawan, Kecamatan Sumber dan Embung Sudo di Kecamatan Sulang, elevasi airnya sudah tidak memungkinkan untuk pengairan pertanian dan intuk air minum, lantaran elevasi airnya nyaris kering.

Dari pantauan RMOLJateng, saat ini memang masih ada beberapa embung berukuran sedang airnya masih cukup. Sebut saja Embung Rowosetro di Desa Tireman, Rembang Kota dan Embung Wiroto di Kaliori. Dua embung di atas masih dimanfaatkan oleh petani sekitar untuk mengairi tanaman palawija.

Namun, sebagian besar embung berskala sedang sudah kering kerontang. Misalnya Embung Di Desa Glebeg, Kecamatan Sulang, yang di bangun oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun lalu, sama sekali tidak ada airnya.

Kemudian embung di Desa Tlogomojo Rembang Kota, embung di Mojowarno, Kaliori dan di Desa Woro, Kecamatan Kragan, sudah kering sejak beberapa bulan lalu. Sehingga tidak bisa dimanfaatkan oleh warga.

Kenapa sebagian besar embung di Rembang kering? Ini lantaran curah hujan antar wilayah di Rembang tidak sama. Di beberapa wilayah kecamatan seperti Kaliori, yang curah hujannya lumayan tinggi, maka tampungan air hujan di embung nyaris penuh, sehingga sampai akhir September ini, air tampungan di embung masih lumayan tinggi.

Kepala Dinas Tanaman Pangan (Dintampan) Rembang, Ir Agus Ika Himawan, ketika dikonfirmasi RMOLJateng Jumat (27/09) mengutarakan, keringnya sebagian besar embung di wilayah Rembang semata-mata karena faktor alam. Yakni terjadinya bencana alam kekeringan.

“Kami menghimbau kepada para petani khususnya di sekitar embung untuk tidak boros memanfaatkan air embung. Sebaiknya diirit-irit. Pada saat musim hujan, air embung sebaiknya jangan di pakai. Di pergunakan saat musim menjelang kemarau dan kemarau,” pungkas Agus Himawan.

 

Polres Rembang, Kapolres Rembang, AKBP Suryadi, Suryadi, Kabupaten Rembang, Pemkab Rembang, PolisiNgajiPolisiNyantri, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, Kepolisian Resor Rembang, Polisi Rembang, Artanto, Ribut Hari Wibowo, pikadadamai, pilkadajatengdamai, pilgubjatengdamai