SEMARANG – Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan bahwa Kepolisian tidak dapat bekerja sendiri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, kolaborasi dengan netizen dan berbagai pihak terkait sangatlah penting.

“Dengan sinergi yang kuat antara kepolisian dan netizen, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.

Netizen policing adalah bentuk partisipasi aktif dari masyarakat yang sangat kami apresiasi dan dukung,” kata Kapolda kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema ‘Netizen Policing dalam Harkamtibmas menjelang Pilkada 2024″ di Legacy Convention Hall, Jalan Plampitan No 19, Kota Semarang, Selasa (25/6/24).

Ia berharap melalui kegiatan FGD ini, terjalin kerjasama yang lebih erat antara Kepolisian, Media, LSM, dan komunitas netizen.

Kegiatan FGD ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif, dimana para peserta mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan pendapat dan pertanyaan kepada para narasumber.

Dengan demikian, diharapkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya netizen policing dalam harkamtibmas dapat semakin meningkat di kalangan masyarakat.

Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten, termasuk perwakilan dari Direktorat Binmas Polda Jateng; Pemimpin Redaksi Tribun Jateng, Erwin Ardian; Organisasi Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo); serta influencer dari IG InfoKejadian_Genuk.

Kegiatan ini bertujuan untuk menggali peran netizen atau warganet dalam mendukung upaya menjaga harkamtibmas.

Diskusi tersebut dihadiri berbagai elemen masyarakat, termasuk perwakilan dari mahasiswa, organisasi masyarakat, dan tokoh-tokoh penting di dunia digital.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, dalam sambutannya, menyampaikan pentingnya peran netizen dalam menjaga keamanan dan ketertiban di era digital.

Menurutnya, netizen policing menjadi satu pendekatan inovatif yang mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mendeteksi dan melaporkan potensi gangguan keamanan.

“Kegiatan hari ini adalah langkah nyata untuk mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya netizen.

Hal ini agar lebih aktif dalam membantu tugas kepolisian dengan memanfaatkan teknologi dan media sosial.

Kita dapat bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban,” ujar Kabid Humas.

Ia menambahkan bahwa netizen policing adalah konsep baru yang sedang diangkat menjadi isu penting untuk direalisasikan.

“Netizen policing adalah hal yang baru yang kita coba angkat sebagai sebuah isu penting.

Tujuan kami adalah untuk melihat bagaimana konsep ini dapat diimplementasikan secara efektif dalam mendukung harkamtibmas,” jelasnya.

Dalam diskusi ini, narasumber dari Dit Binmas Polda Jateng membahas berbagai strategi dan teknik dalam mengelola informasi di media sosial, serta cara mendeteksi dan menangani hoaks yang dapat mengganggu stabilitas keamanan.

Pemimpin Redaksi Tribun Jateng, Erwin Ardian memberikan pandangan tentang peran media dalam menyajikan informasi yang akurat dan edukatif kepada masyarakat.

Sementara itu, perwakilan dari Mafindo memaparkan langkah-langkah konkret dalam memerangi hoaks dan disinformasi di dunia maya.

Kemudian, influencer dari IG InfoKejadian_Genuk juga berbagi pengalaman tentang bagaimana komunitas digital dapat berkontribusi secara positif dalam menjaga harkamtibmas. (*)

sumber : TribunBanyumas.com

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono, Kombes Pol Nanang Haryono, AKBP Suryadi, Kompol Joko Lelono