SRAGEN – Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali merebak di 20 kecamatan di Kabupaten Sragen.
Data yang dihimpun dari Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Sragen, pada awal tahun terdapat 746 kasus sapi terpapar PMK. Dari jumlah tersebut 64 ekor mati.
Dari jumlah itu, 26 ekor di antaranya mati karena dipotong atau disembelih pemiliknya untuk meminimalisir kerugian.
Selain itu kasus aktif kini mencapai 675 ekor sedangkan kasus baru 21 ekor. Sementara sapi yang sembuh dari PMK baru tujuh ekor.
Petugas Medic Veteriner DKPPP Sragen drh. Ana Margaretha mengatakan kasus PMK di Sragen penyebarannya sangat cepat.
Baik melalui orang yang masuk ke kandang, lalu lintas ternak, kemudian alat transportasi hingga pakan.
”Karena virus, penyebarannya lebih cepat dari bakteri. Sarana yang kontak dengan sapi itu menjadi sarana penularan. Droplet itu virus juga bisa menular melalui udara,” terangnya, Jumat (3/1/2025).
Sementara ini kasus PMK terbanyak di Kecamatan Sukodono 107 ekor. Disusul Mondokan 92 kasus, Gesi 70 kasus, dan Masaran 63 kasus.
”Sukodono itu paling banyak karena salah satu kantong ternak Sapi di Sragen,” bebernya.
Banyaknya sapi yang mati karena sebagian mati dipotong pemiliknya. Kematian ini dikarenakan ternak benar-benar sudah tidak mau makan beberapa hari.
”Cuma kalau hewan sakit tidak kaya orang, harus tetap disuapi makan. Sementara pemilik kadang ada yang repot, tidak bisa nyuapin, bingung carane gimana. Tapi kalau yang telaten kondisinya baik bisa makan kembali dan survive sembuh,” kata dia.
Terkait daging hewan yang sakit dan dikonsumsi, dia menjelaskan virus PMK tidak zoonosis atau tidak menular ke manusia. Namun demikian masyarakat juga harus waspada.
”Kalau memang terpaksa dikonsumsi ya ada beberapa bagian yang tidak boleh. PMK itu kan menyerang kuku dan mulut jadi bagian itu tidak boleh karena sudah berubah, dan juga jeroan. Kalau virusnya otomatis menyebar di tubuh ya jadi lebih hati-hati saja,” kata dia
Sumber : RADARSOLO.COM
Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo