BLORA – Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Blora belum memberikan konfirmasi terkait identitas pelaku perampokan toko emas murni di Desa Wado, Kedungtuban hingga Rabu (17/4).

Sebab, tak ada CCTV dan pelaku menggunakan masker serta helm saat beraksi di siang bolong tersebut.

Dari kejadian tersebut, Polres Blora meminta bantuan Polda Jateng dalam mengusut kasus perampokan ini.

Diberitakan sebelumnya, perampokan toko emas terjadi di Desa Wado, Kedungtuban, Blora.

Perampok berhasil menggasak emas di toko emas Murni milik Nur Hakim. Pelaku berjumlah dua orang.

Mereka mengendarai sepeda motor matik, mengenakan masker, sarung tangan, jaket, dan helm hitam. Keduanya berhasil membawa kabur 1,5 ons atau setara 150 gram emas.

Akibat kejadian ini, Nur Hakim mengalami total kerugian senilai Rp 150 juta.

Kasatreskrim Polres Blora AKP Selamet mengatakan, kepolisian masih terus melakukan penyelidikan gabungan bersama Resmob.

”Pelaku yang sempat menodongkan senjata api kepada karyawan toko hingga ketakutan. Senjata api itu apakah betulan atau tidak, kami memastikan tidak ada korban jiwa bahkan letusan tembakan dari pelaku,” ujarnya.

Dia menambahkan, kami dibantu oleh tim IT dan Jatanras Polda Jateng.

Harapannya, pelaku segera ditangkap, agar memberikan rasa aman lagi kepada masyarakat.

”Tim IT Polda Jateng berusaha melacak pelaku. Sedangkan tim Jatanras dan Resmob masih tahap pengejaran dan penyelidikan,” ucapnya.

Terpisah, Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol Satake Bayu Setianto mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan informasi dan laporan atas kasus ini, sehingga polda ikut terjun.

Namun sifatnya membantu. Sebab, tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Polres Blora

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Suryadi, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kompol Joko Lelono, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono