HankamNasional

Menghadapi Musim Hujan, Banjarnegara Siaga Longsor dan Banjir

Avatar photo
×

Menghadapi Musim Hujan, Banjarnegara Siaga Longsor dan Banjir

Share this article

BANJARNEGARA – Setelah melewati musim kemarau yang penuh tantangan dengan kekeringan di sejumlah wilayah, Kabupaten Banjarnegara kini memasuki musim penghujan.

Mengingat 75 persen wilayah Kabupaten Banjarnegara termasuk daerah rawan longsor dan pergerakan tanah, kedatangan musim hujan menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat setempat.

Beberapa kejadian bencana, seperti tanah longsor dan angin kencang, sudah mulai terjadi di sejumlah titik, menandakan bahwa potensi bencana di musim ini harus diwaspadai dengan lebih intensif.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjarnegara, Tursiman, mengungkapkan, pihaknya telah menyelesaikan sejumlah tugas penanganan bencana kekeringan pada musim kemarau.

Hingga awal November 2024, BPBD telah mendistribusikan air bersih ke 22 desa dan dua kelurahan di sepuluh kecamatan, dengan total sekitar 2.386.800 liter air atau setara dengan 493 tangki.

Bantuan air bersih tersebut disalurkan kepada 3.447 kepala keluarga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut.

Namun, setelah memasuki musim penghujan, Banjarnegara justru dihadapkan dengan risiko bencana lainnya.

Beberapa bencana yang sudah terjadi meliputi angin kencang yang merusak bangunan di Desa Kalilunjar, Kecamatan Banjarmangu, serta tanah longsor yang terjadi di Desa Karangkobar, Kecamatan Karangkobar, dan Desa Kincang, Kecamatan Rakit.

Selain itu, pergerakan tanah juga tercatat terjadi di Desa Metawana, Kecamatan Pagentan. Kejadian-kejadian ini menunjukkan bahwa musim hujan kali ini akan membawa potensi bencana yang perlu segera diantisipasi.

Menghadapi ancaman tersebut, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara menggelar rapat koordinasi untuk mempersiapkan langkah-langkah antisipasi bencana. Dalam rapat yang digelar di Pringgitan Rumah Dinas Bupati Banjarnegara, Rabu 7 Movember 2024.

Pj Bupati Banjarnegara, Muhammad Masrofi, meminta agar seluruh instansi terkait siap sedia dalam mengantisipasi bencana.

Ia menekankan pentingnya koordinasi yang cepat dan tepat antara BPBD, camat, dan pihak lainnya.

Masrofi mengingatkan kepada para camat yang memimpin wilayah, agar mereka memanfaatkan alat komunikasi dengan sebaik-baiknya untuk melaporkan situasi terkini dan potensi bencana yang mungkin terjadi di wilayahnya.

“Saya minta agar koordinasi dilakukan secara cepat dan terstruktur. Laporan bencana harus disampaikan berjenjang, dimulai dari tingkat kecamatan, ke kabupaten, hingga provinsi. Dengan demikian, respon terhadap bencana bisa lebih cepat dan tepat sasaran,” ujarnya.

Selain itu, Masrofi juga mengimbau masyarakat Banjarnegara untuk selalu waspada terhadap segala potensi bencana, meski terlihat kecil sekalipun.

Ia meminta agar masyarakat segera melaporkan apabila menemukan tanda-tanda bahaya, seperti retakan tanah atau gerakan tanah yang mencurigakan, agar pihak berwenang bisa segera melakukan langkah-langkah mitigasi.

“Semoga bencana tidak terjadi, tetapi kita harus siap menghadapi apa pun yang mungkin datang. Jika ada tanda-tanda pergerakan tanah atau bahaya lain, segera laporkan, sehingga kita dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan,” tambahnya.

Menurut Masrofi, bencana di Banjarnegara bukanlah hal yang langka. Wilayah ini memang sering menghadapi cuaca ekstrem, baik pada musim hujan maupun kemarau.

Meskipun demikian, ia yakin bahwa dengan adanya koordinasi yang baik dan kesiapsiagaan yang terencana, dampak bencana dapat diminimalkan.

Ia juga mengapresiasi kesiapan BPBD dalam menghadapi situasi bencana yang sudah berulang kali terjadi di daerah tersebut.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara, Hery Susanto Wibowo, dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa musim hujan di Banjarnegara diperkirakan akan berlangsung dengan intensitas hujan yang tinggi, terutama pada puncaknya di bulan November dan Desember.

Menurut Hery, dengan intensitas hujan yang diprediksi sangat tinggi, potensi bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir, angin puting beliung, dan angin kencang menjadi sangat besar.

Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk lebih waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem yang dapat berpotensi menimbulkan bencana.

Lebih lanjut, Hery mengungkapkan bahwa puncak musim hujan tahun ini diperkirakan akan membawa curah hujan yang sangat lebat.

“Pada bulan November hingga Desember, kita akan menghadapi hujan dengan intensitas sangat tinggi, yang bisa memicu terjadinya longsor, banjir, hingga angin puting beliung. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus bagi seluruh masyarakat Banjarnegara,” jelas Hery.

Mengantisipasi kondisi tersebut, BPBD Banjarnegara bersama dengan pemerintah setempat juga telah menyiapkan sejumlah langkah untuk memitigasi potensi bencana.

Salah satunya adalah mempercepat pendistribusian logistik dan bantuan untuk korban bencana.

Selain itu, pemantauan terus-menerus terhadap perkembangan cuaca dan potensi bencana juga dilakukan agar pihak berwenang dapat segera memberikan peringatan dini kepada masyarakat.

Masyarakat diharapkan untuk tidak hanya bergantung pada pemerintah dalam menghadapi bencana, tetapi juga ikut serta dalam menjaga kewaspadaan.

Warga diimbau untuk memastikan kondisi rumah mereka aman dari potensi longsor atau banjir, serta menghindari berada di tempat-tempat yang rawan bencana saat cuaca buruk.

“Kami juga mengajak warga untuk lebih proaktif dalam melaporkan tanda-tanda pergerakan tanah atau kerusakan yang terjadi di sekitar mereka,” tutup Tursiman.

Dengan langkah-langkah yang terkoordinasi dan kesiapsiagaan yang baik, diharapkan Kabupaten Banjarnegara dapat mengurangi risiko kerugian akibat bencana alam selama musim hujan.

Pemerintah daerah dan masyarakat setempat diharapkan tetap berkolaborasi dalam menjaga keselamatan dan melindungi daerah ini dari dampak buruk bencana yang mungkin terjadi.

sumber: suaramerdeka

 

Polres Banjarnegara, Kapolres Banjarnegara, AKBP Erick Budi Santoso, Pemkab Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara, Kasatlantas Polres Banjarnegara, Satlantas Polres Banjarnegara, Iptu Mohammad Bimo Seno, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, Kepolisian Resor Banjarnegara, Polisi Banjarnegara, Artanto, Ribut Hari Wibowo