KEBUMEN – Sebuah event kesenian bertajuk “Ekspresi Kreasi Tanpa Batas” digelar di Tribun Timur Alun-alun Pancasila Kebumen, Kamis (27/2/2025) malam.
Event yang diramaikan oleh penampilan musik, seni sastra, tari, standup comedy hingga live mural itu berisi kritikan terhadap lembaga kepolisian.
Music perfomance menampilkan Flyaway Freedom Song, Tijo Susah Tidur, Harmoni, dan Afrida Chan, sedangkan dance show menampilan penari binaan Sanggar Kesya dan SMP Pius Kebumen.
Yang menarik, dalam acara yang dihadiri Kapolres Kebumen, AKBP Eka Baasith tersebut, para penonton diminta maju ke panggung untuk menyampaikan unek-unek terhadap pelayanan kepolisian.
Di depan aparat Kapolres Kebumen, sejumlah warga menyampaikan bahwa ia menjadi korban “uang rokok” saat mengajukan ijin menggelar pasar tiban.
Bahkan ketika anaknya kena tilang karena mati pajak selain harus bayar denda juga dimintai uang rokok.
Ada juga pengunjung yang menyampaikan bahwa ia enggan lapor polisi karena jika tidak ada uang, maka laporan tersebut tidak ditindaklanjuti.
Pengunjung lain menyampaikan aspirasi agar personel polisi yang mengantur lalu lintas pagi hari ditambah.
Menanggapi beragam kritikan pedas baik yang disampaikan melalui karya seni maupun disampaikan langsung oleh masyarakat, Kapolres Kebumen AKBP Baasith menyampaikan bahwa Polri terbuka terhadap kritik.
“Kami menyambut baik kritik membangun yang mengandung pesan-pesan moral demi kebaikan Polri. Masyarakat tidak bermusuhan dengan kepolisian, melainkan menyampaikan aspirasi kepada institusi kepolisian,” ujar AKBP Eka Baasith di sela-sela acara.
Kapolres juga menanggapi positif dan mengapresiasi beragam karya seni yang ditampilkan, seperti mural, puisi, dan lagu bernada kritis.
Menurutnya, karya-karya tersebut merupakan wujud nyata penilaian masyarakat dan mengandung makna mendalam.
Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, Kombes Pol Ari Wibowo, AKBP Ike Yulianto Wicaksono, Artanto, Ribut Hari Wibowo