GROBOGAN – Sebuah video berdurasi 55 detik yang memperlihatkan adu mulut antara seorang sopir truk dan petugas SPBU Pulorejo, Kecamatan Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, viral di media sosial. Dalam rekaman tersebut, sopir truk terlihat marah karena dipaksa membeli Dexlite, meskipun ia hanya ingin membeli solar.
Menurut narasi dalam video, konsumen berencana membeli solar senilai Rp 200.000. Namun, petugas SPBU hanya melayani pembelian Rp 100.000 dan mengarahkan sisa Rp 100.000 untuk pembelian Dexlite.
Sopir truk yang merasa dirugikan menolak, membatalkan transaksi, dan mengancam akan memviralkan kejadian tersebut. Petugas SPBU pun menantang untuk menyebarkan video tersebut.
Menanggapi insiden ini, Manager Pertamina Jawa Tengah, Taufiq Kurniawan, menjelaskan bahwa pembatasan dan pengalihan ke Dexlite oleh SPBU Pulorejo bertujuan untuk mengantisipasi konsumen nakal atau “pengangsu” (pembeli yang membeli dalam jumlah banyak untuk dijual kembali).
“Itu sebenarnya misi dari SPBU untuk mengantisipasi adanya konsumen nakal atau pengangsu, jadi SPBU menerapkan sistem itu biar kapok, tetapi memang berdampak pada pembeli lainnya,” ujar Taufiq Kurniawan.
Namun, karena video tersebut sudah terlanjur viral dan menuai banyak kritik, Pertamina meminta pengelola SPBU Pulorejo untuk menghentikan sistem tersebut sebagai bahan evaluasi.
“Jadi kita minta untuk stop dulu karena sudah terlanjur viral dan pasti akan berdampak pada konsumen lain. Nanti kita lihat perkembangan selanjutnya,” tambahnya.
Polres Grobogan, Kapolres Grobogan, AKBP Ike Yulianto Wicaksono, Pemkab Grobogan, Kabupaten Grobogan, AKP Mohamad Bimo Seno, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo
