HukrimNasional

Kisah Selumit Pantai: Dari Titik Rawan Narkoba ke Kampung Aman Berkat Polda Kaltara

Avatar photo
×

Kisah Selumit Pantai: Dari Titik Rawan Narkoba ke Kampung Aman Berkat Polda Kaltara

Share this article

Tanjung Selor – Provinsi Kalimantan Utara, yang berbatasan langsung dengan Malaysia, menjadi salah satu wilayah rawan dalam peredaran narkoba. Letak geografis strategis ini sering dimanfaatkan jaringan narkoba internasional melalui jalur resmi dan jalur tikus. Menghadapi ancaman serius tersebut, Polda Kalimantan Utara (Kaltara) terus memperkuat komitmennya untuk memberantas narkoba dengan berbagai pendekatan, baik penindakan maupun pencegahan.

Kapolda Kaltara Irjen Pol Hary Sudwijanto mengungkapkan hasil signifikan yang diraih sepanjang Juli hingga Desember 2024. Sebanyak 131 kasus narkoba berhasil diungkap, dengan 186 tersangka dari jaringan lokal hingga internasional telah diamankan. Barang bukti yang disita juga mencerminkan skala ancaman narkoba di wilayah ini, termasuk 174 kilogram sabu dan ratusan butir ekstasi.

“Pencapaian ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman narkoba di Kalimantan Utara. Namun, kami tidak akan berhenti di sini. Upaya pemberantasan narkoba harus menjadi kerja kolektif,” ujar Irjen Pol Hary, Selasa (31/12/2024).

Selain langkah penindakan, Polda Kaltara juga fokus pada pendekatan preventif. Salah satu inisiatif besar adalah transformasi Selumit Pantai, kawasan yang sebelumnya dikenal sebagai zona rawan narkoba. Kini, Selumit Pantai tengah diubah menjadi kampung bebas narkoba dengan pendekatan terintegrasi, melibatkan masyarakat, pemerintah daerah, dan aparat penegak hukum.

Kapolda Kaltara menyebut transformasi ini sebagai model untuk wilayah lain yang menghadapi masalah serupa.

“Kampung Selumit Pantai adalah bukti nyata bahwa sinergi antara masyarakat dan aparat dapat menciptakan perubahan besar. Kami berharap inisiatif ini dapat diterapkan di daerah rawan lainnya,” ucapnya.

Keberhasilan pengungkapan kasus narkoba sekaligus transformasi Selumit Pantai menjadi langkah strategis Polda Kaltara dalam melindungi masyarakat dari ancaman narkoba. Namun, Kapolda menegaskan bahwa upaya ini memerlukan kesinambungan dan kolaborasi dari semua pihak.

“Pemberantasan narkoba tidak hanya tugas polisi, tetapi tanggung jawab kita bersama. Kami berharap masyarakat terus mendukung upaya ini dengan menjauhi narkoba dan melaporkan aktivitas mencurigakan,” tutup Irjen Pol Hary.

Polda Kaltara optimistis langkah-langkah yang diambil dapat menciptakan wilayah yang lebih aman, sehat, dan sejahtera, sekaligus mempersempit ruang gerak jaringan narkoba di perbatasan.