EkbisHukrim

Keluarga Penculik Balita di Purwokerto Ingin Berdamai, Orang Tua Korban Pilih Proses Hukum

Avatar photo
×

Keluarga Penculik Balita di Purwokerto Ingin Berdamai, Orang Tua Korban Pilih Proses Hukum

Share this article

Banyumas – Kasus penculikan balita perempuan Damica (4) di Purwokerto, Kabupaten Banyumas masih ditangani pihak kepolisian. Pihak keluarga pelaku sudah menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban. Hanya saja, keluarga korban tetap akan melanjutkan proses hukum kasus tersebut.

“Akhirya tadi malem suami dari pelaku datang bersama perwakilan keluarganya membawa gelang dan meminta damai. Intinya kalau saya tetap proses hukum,” tegas ibu korban Isnaeni Yuni Kartika (28) saat dihubungi wartawan, Senin (16/9/2024).

Isnaeni juga membantah jika pelaku masih ada hubungan saudara dengan keluarganya seperti yang beredar. Bahkan Isnaeni menegaskan tidak mengenal pelaku maupun keluarganya.

“Saya tidak kenal mereka, kalau itu saudara sendiri ngapain kita viralin,” ucapnya.

Isnaeni menyebut informasi yang didapat dari suami pelaku, istrinya mengalami gangguan jiwa beberapa tahun lalu. Tapi ia tidak percaya begitu saja.

“Kita minta ada rekam medisnya, apakah gangguan jiwa benar atau tidak. Saya ingin pelaku dia klarifikasi,” ujarnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh suami Isnaeni, M Arizi. Arizi Febriansyah memastikan, keluarganya tidak punya hubungan dengan keluarga pelaku.

“Kita pastikan tidak ada hubungan saudara. Ketika di Taman Kober diajak sama nenek main pukul 08.00 WIB, ketemu dengan pelaku dan main bersama dengan anak pelaku. Anak saya sempat main sama anak pelaku,” turu M Arizi Febriansyah saat dihubungi wartawan, Senin (16/9).

Gelang Korban Hilang

Isnaeni juga menyebut jika gelang yang dipakai oleh putrinya hilang. Padahal gelang tersebut dalam kondisi sudah dikasih perekat sehingga tidak mudah untuk lepas atau jatuh.

“Kenapa tidak langsung dikembalikan, tidak ada inisiatif mengembalikan. Justru gelang milik anak saya tidak ada, padahal itu gelang kondisinya sudah (dikasih plester perekat) agar tidak mudah jatuh, tapi pas ditemukan gelangnya nggak ada,” ujarnya.

Gelang tersebut, kata Isnaeni, sudah dikembalikan oleh keluarga pelaku saat menyampaikan permintaan maaf dan permohonan damai.

Penjelasan Polisi

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Andryansyah Rithas Hasibuan, mengungkapkan pelaku sudah kembali ke rumahnya setelah menjalani pemeriksaan.

“Kita kembalikan cuma sudah kita ambil keterangan selama 3 jam. Terduga pelaku tidak ditahan, karena niatnya belum ada,” kata dia.

Menurut dia, motif pelaku sampai saat ini masih belum jelas. Dari keterangan yang diperoleh alasan pelaku membawa korban karena tidak ada paksaan dan korban ingin ikut saat bermain dengan anaknya.

“Kalau mengambil anak itu memang betul, cuma dia rencananya mau balikin ke tempat itu. Karena anak ini ikut dari hasil pemeriksaan. Jadi bukan murni niat untuk menculik anak itu motifnya. Belum kami temukan dari hasil pemeriksaan, makanya kita balikkan dahulu,” ujarnya.

“Ceritanya anak ini ditinggalkan neneknya (nukar uang). Jadi anak ini lagi pengin main sama anaknya pelaku. Pas ditinggal itu si pelaku mau balik sama anaknya. Tapi si korban ini mau ikut, yaudah jadi dibawa sekalian sama dia, nanti dibalikin,” sambung Rithas.

Hingga saat ini proses penyelidikan masih berlangsung. Informasi yang didapat, pelaku diduga sempat mengidap gangguan jiwa.

“Pelaku ada informasi ada gangguan jiwa tapi itu masih kami kroscek. Pemeriksaan kooperatif, dia itu tidak mengakui kesalahan. ‘saya kan nggak salah cuma anaknya ikut saja’ gitu,” jelasnya.

Masih menurut Rithas, pelaku tetap salah. Namun untuk motifnya masih pendalaman pihak kepolisian.

“Dia itu salah tetap salah karena bawa anak itu. Cuma kan niatnya itu belum kita temukan kesengajaan. Mau minta tebusan atau dendam, sakit hati atau seperti apa motifnya. Alasannya dia bawa karena waktu pelaku mau pulang dianya minta ikut (korban),” paparnya.

Rencana Mediasi
Kasus ini rencananya akan dilakukan mediasi. Waktunya masih belum ditentukan.

“Orangtuanya sudah ngomong katanya yang penting anaknya dalam kondisi baik. Rencananya mau mediasi cuma belum tau waktunya. Besok kami bahas dahulu teknisnya,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang balita perempuan diduga jadi korban penculikan di Taman Kober, Kelurahan Kober, Kecamatan Purwokerto Barat, Banyumas, pagi tadi. Kabar itu beredar di media sosial.

Kabar dugaan penculikan anak itu diunggah di akun Instagram milik ibu kandungnya, @isnaeniyk. Dalam postingannya, Isnaeni juga mengunggah foto wajah anaknya disertai dengan cerita awal kejadiannya.

“Mohon bantuannya di share anak saya hilang dari jam 9 terakhir bersama neneknya karena kelalaian terakhir diliat di taman kober,” tulis postingan akun Instagram @isnaeniyk, dikutip detikJateng pada Jumat (13/9) sore.

Kepada awak media, Isnaeni menerangkan anaknya diculik saat sedang bermain bersama neneknya. Adapun dia sedang di rumah mengurus ternak ayam.

sumber: detikjateng

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Suryadi, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Kepolisian Daerah Jateng, Polisi Jateng, Polri, Polisi Indonesia, Artanto, Ribut Hari Wibowo