REMBANG – BENTROK antarsejumlah sopir truk dengan belasan suporter sepakbola di Jalur Pantura di Desa Bonang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, mengakibatkan kemacetan parah.

Pemantauan Media Indonesia, Jumat (18/10), arus lalu lintas di Jalur Pantura Rembang (Jawa Tengah)-Tuban (Jawa Timur) tiba-tiba macet beberapa kilometer di sepanjang Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang. Ratusan truk baik dari arah timur (Tuban) maupun dari arah barat (Rembang) terhenti karena adanya insiden bentrokan antara para sopir truk dan belasan suporter sepakbola.

Peristiwa tersebut cukup mengagetkan warga sekitar. “Kondisi sangat ramai dan kendaraan di Jalur Pantura berhenti total karena sopir truk pada turun,” ujar Wijayadi, 50, salah seorang warga.

Hal senada juga dikatakan Sunadi, 45, warga setempat. Akibat peristiwa itu kemacetan panjang terjadi karena sopir truk mengejar anak-anak jalanan yang lari ke segala penjuru menggunakan senjata dari mulai stang dongkrak, sandal, kayu, dan peralatan yang ada. “Tadi ada satu orang yang ditangkap oleh para sopir dan dibawa ke kantor polisi,” imbuhnya.

Sementara itu, beberapa sopir mengaku geram dengan ulah para suporter sepakbola yang mencegat di jalan untuk meminta tumpangan. Mereka menghalangi iaju truk yang sedang berjalan dari arah timur ke barat. Hal itu turut mengganggu konsentrasi serta membahayakan keselamatan. Bahkan mereka nekat memaksa naik meskipun diketahui truk bermuatan barang.

“Kami geram karena tiba-tiba menghalangi jalan dan memaksa naik, apalagi posisi di tikungan sehingga membuat kaget sopir truk yang sedang melintas,” ujar Karno, 49, salah seorang sopir truk ikut yang menangkap para suporter itu.

Kepala Unit Reskrim Polsek Lasem Rembang Ipda Ardika mengatakan, kasus tersebut sedang ditangani kepolisian. Sementara itu, kemacetan akibat kericuhan antara sopir truk dan suporter sepakbola dapat diredam hingga lalu lintas kembali lancar. “Kami juga langsung mengurai kemacetan hingga truk-truk yang sebelumnya berhenti kembali bergerak melanjutkan perjalanan,” imbuhnya.

Peristiwa bentrokan tersebut, lanjut Ardika, berawal dari belasan anak jalanan yang menghadang truk yang sedang melintas untuk meminta tumpangan kepada sopir truk ke arah Semarang untuk menyaksikan pertandingan sepakbola.

“Sopir yang dari Surabaya ke Jakarta, tepat di tikungan Bonang, dihadang oleh pelaku yang berjumlah 13 orang dengan tujuan menumpang ke arah Semarang untuk nonton sepakbola,” kata Ardika.

Namun, karena sopir enggan memberikan tumpangan, ungkap Ardika, kemudian terjadi cekcok hingga ada pukulan atau lemparan yang mengenai kaca dan spion truk pecah. Hal ini memicu kemarahan para sopir hingga secara beramai-ramai menghentikan kendaraannya dan melakukan pengejaran terhadap belasan remaja itu.

“Tadi ada sejumlah suporter sepakbola berasal dari Jawa Timur yang ditangkap okeh para sopir dan diserahkan ke polisi,” tambahnya.

 

Polres Rembang, Kapolres Rembang, AKBP Suryadi, Suryadi, Kabupaten Rembang, Pemkab Rembang, PolisiNgajiPolisiNyantri, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, Kepolisian Resor Rembang, Polisi Rembang, Artanto, Ribut Hari Wibowo, pikadadamai, pilkadajatengdamai, pilgubjatengdamai