Banjarnegara – Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng), mempersiapkan hunian sementara (huntara) bagi korban bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Kalitlaga, Kecamatan Pagentan. Huntara disiapkan karena warga tidak mungkin lagi menghuni rumahnya, apalagi sebagian sudah ambruk dan ada yang sengaja dirobohkan.

Kepala Bidang Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan ada belasan keluarga yang tidak lagi dapat menghuni rumahnya akibat longsor dan tanah bergerak di Desa Kalitlaga.

“Huntara sedang disiapkan. Nantinya tidak hanya Pemkab Banjarnegara saja yang mengurus, tetapi juga melibatkan Pemprov Jateng,” jelas Andri pada Jumat, 16 Februari 2024.

Menurutnya, secara teknis, pemerintahan desa yang akan merencanakan lokasi. Tentu saja melibatkan para ahli untuk memastikan lokasi huntara aman dari bencana.

“Sejauh ini, ada 10 rumah yang ambruk dan empat lainnya dirobohkan karena sangat berbahaya. Sekarang, pada umumnya mereka mengungsi ke rumah kerabatnya,” kata dia.

Sebelumnya, BMKG Ahmad Yani merilis, prospek cuaca ekstrem terjadi akibat aktivitas Monsun Asia berpengaruh terhadap peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan ekuator, termasuk sekitar wilayah Jateng.

Selain itu, juga ada daerah konvergensi dan belokan angin terpantau di sekitar Jateng. Kemudian ada labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif.

Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan kilat dan angin kencang di beberapa wilayah pada Sabtu, 17 Februari 2024. Sedangkan pada Sabtu, ada beberapa yang perlu siaga.

“Yakni Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kabupaten dan Kota Magelang, Boyolali, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Temanggung, Salatiga, Kab. Semarang, Kendal, Batang, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Tegal, Brebes, dan sekitarnya,” kata dia.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode tiga hari ke depan yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

“Terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi,” jelasnya.

 

Polres Banjarnegara, Kapolres Banjarnegara, AKBP Erick Budi Santoso, Pemkab Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara, Kasatlantas Polres Banjarnegara, Satlantas Polres Banjarnegara, Iptu Mohammad Bimo Seno, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Jawa Tengah, Jateng, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama