BeritaEkbis

Hujan Masih Mengancam, BPBD Banyumas Imbau Warga Waspadai Banjir

Avatar photo
×

Hujan Masih Mengancam, BPBD Banyumas Imbau Warga Waspadai Banjir

Share this article

BANYUMAS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengimbau warga di sejumlah wilayah itu untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya banjir susulan pascabanjir yang terjadi pada Jumat (10/1) malam.

“Hal itu perlu dilakukan karena berdasarkan peringatan dini yang dikeluarkan BMKG, cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi hingga hari Minggu (12/1),” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas Budi Nugroho di Purwokerto, Banyumas, Sabtu.

Cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang dan petir yang terjadi Jumat (10/1) sore hingga malam hari telah mengakibatkan bencana hidrometeorologi berupa banjir luapan, tanah longsor, dan pohon tumbang di sejumlah wilayah Banyumas.

Hingga Sabtu (11/1) pagi, kata dia, genangan air akibat banjir luapan di sebagian besar lokasi kejadian telah surut.

“Pagi ini (11/1), genangan masih ada di beberapa wilayah meskipun berangsur surut, salah satunya di Perumahan Diamond,” katanya.

Menurut dia, pihaknya telah melakukan penanganan terhadap pohon tumbang di tujuh lokasi kejadian serta menangani tanah longsor di Desa Ledug, Kecamatan Kembaran.

Kendati demikian, dia mengatakan pihaknya hingga saat ini masih melakukan asesmen di seluruh wilayah yang terdampak bencana.

“Yang pasti masyarakat tetap harus waspada karena sesuai peringatan dini yang dikeluarkan BMKG, cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi hingga hari Minggu (12/1). Semoga tidak sampai memicu terjadinya banjir susulan,” kata Budi.

Sebelumnya, BMKG mengeluarkan peringatan dini terkait dengan potensi terjadinya cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Jawa Tengah pada tanggal 10-12 Januari 2025.

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi (Stamet) Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan potensi cuaca ekstrem tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya dampak tidak langsung dari bibit siklon 97S yang terpantau di Samudra Hindia selatan Banten.

Dalam hal ini, bibit siklon 97S tersebut menyebabkan pola belokan angin dan pertemuan angin atau konvergensi di wilayah Jateng.

Selain itu, potensi cuaca ekstrem juga dipengaruhi oleh aktifnya gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial di Jawa bagian tengah, sehingga berkontribusi pada aktivitas pembentukan awan konvektif di wilayah Jateng.

Kelembapan udara di berbagai ketinggian cenderung basah, sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan yang menjulang hingga ke lapisan atas serta kondisi labilitas udara yang cenderung labil di wilayah Jateng juga turut berpotensi memicu terjadinya cuaca ekstrem.

Beberapa wilayah Jateng yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada tanggal 10-12 Januari, antara lain Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Pekalongan, Semarang, Surakarta, Tegal, Brebes, dan sekitarnya.

sumber: antara

 

Polresta Banyumas, Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Dr. Ari Wibowo, S.I.K., M.H., Pemkab Banyumas, Kabupaten Banyumas, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, Kepolisian Resor Kota Banyumas, Polisi Banyumas, Ari Wibowo, Artanto, Ribut Hari Wibowo