SRAGEN—Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Sragen pada Selasa (5/3/2024) malam sore hingga malam hari mengakibatkan banjir di 13 desa di delapan kecamatan. Banjir tersebut berdampak pada 714 keluarga atau 2.643 jiwa.

Data tersebut diungkapkan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, R. Triyono Putro, kepada Solopos.com, Rabu (6/3/2024) pagi.

Dia menyatakan 13 desa yang dilanda banjir berada di wilayah Kecamatan Karangmalang, Sragen Kota, Sumberlawang, Kalijambe, Gemolong, Tanon, Miri, dan Gondang.

“Banjir mulai menggenangi permukiman warga pada pukul 17.50 WIB dan bisa terkondisi pada pukul 00.00 WIB. Banjir tersebut disebabkan hujan deras dengan durasi lama yang mengguyur Sragen dan menyebabkan sejumlah sungai meluap,” jelas Triyono.

Dia menyampaikan di Kecamatan Karangmalang, banjir melanda Desa Puro, Desa Pelemgadung, dan Kelurahan Plumbungan. D

ia menyampaikan di Desa Puro, banjir berada di Perumahan Margoasri dengan ketinggian air sampai 1,3 meter, terutama di gang 8, 9, dan 10. Kemudian di Dukuh Margomulyo dan Sentonorejo, kata dia, juga terdampak banjir dengan ketinggian air antara 50 cm sampai 1 meter.

“Kemudian di Kelurahan Plumbungan, air menggenangi akses jalan 30-50 cm di Kampung Bangunrejo RT 024. Di Desa Pelemgadung, air menggenangi jalan dan 20 rumah di Dukuh Dedekan RT 001, dan RT 002. Total di Kecamatan Karangmalang ada 95 unit rumah dengan 185 keluarga tergenang air,” ujarnya.

Triyono melanjutkan di wilayah Kecamatan Sumberlawang, air menggenangi jalan di Dukuh Jetak, Desa Hadiluwih dengan ketinggian air 20-30 cm. Demikian pula di Dukuh Bapang, Desa Bukuran, Kalijambe, juga dilaporkan ada genangan air 30-60 cm.

Lalu di Dukuh Petingan, Desa Purworejo, Kecamatan Gemolong, ada 20 rumah yang tergenang air setinggi 30-45 cm. “Di Kelurahan Gemolong ada lima RT yang terdampak banjir dengan 43 rumah tergenang air. Total di Gemolong ada 63 unit rumah yang tergenang air 30-50 cm,” kata dia.

Triyono melanjutkan banjir juga terjadi di Dukuh Banar, Desa Doyong, Kecamatan Miri, yang menggenangi 20 unit rumah setinggai 40-50 cm. Dia mengatakan di Dukuh Jono Lor, Desa Jono, Kecamatan Tanon, juga ada 125 rumah yang tergenang air di dua RT.

“Di Dukuh Cengklik Desa Jono, Tanon, juga ada 102 rumah tergenang air. Di Dukuh Margorejo Desa Jono ada 44 rumah tergenang air. Total satu desa itu ada 281 unit rumah dan dua musala yang tergenang air,” kata Triyono.

Di wilayah Sragen Kota, ujar dia, banjir melanda di Kelurahan Sine dengan 55 rumah tergenang di wilayah Kadipolo, Tawang, dan Wonowoso.

Kemudian di Kelurahan Nglorog ada 34 rumah tergenang air. Lalu di Kelurahan Karangtengah ada 78 rumah yang tergenang air di Kampung Gandu dan Ngepringan.

“Di Kecamatan Gondang banjir menggenang jalan di Dukuh Jambeyan dan Pulihan Desa Bumiaji,” jelasnya.

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Suryadi, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kompol Joko Lelono, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono