BATANG – Dua kasus kekerasan yang melibatkan pelajar berhasil diungkap oleh Polres Batang. Kasus tersebut adalah aksi tawuran antara dua sekolah dan pengeroyokan di Sigandu.

Hal ini diungkapkan oleh Kapolres Batang, AKBP Saufi Salamun, dalam konferensi pers yang digelar di Mapolres Batang pada Senin (15/1/2024).

Menurut AKBP Saufi Salamun, kasus pengeroyokan di Sigandu terjadi pada 9 Januari lalu.

Korban yang bernama Supriyanto dikeroyok oleh sekelompok orang yang tidak dikenal.

Polres Batang berhasil menangkap satu tersangka berinisial JJ, dan masih mengejar pelaku lainnya.

“Ada indikasi bahwa pengeroyokan di Sigandu dilakukan oleh lebih dari dua orang, kami akan tetap kejar pelaku lainnya,” tegas AKBP Saufi Salamun.

Sementara itu, kasus tawuran antara dua sekolah berhasil dicegah oleh Polres Batang.

Dua sekolah yang terlibat adalah SMK Bawang dan Limpung, para pelajar dari kedua sekolah ini merencanakan aksi tawuran melalui media sosial.

“Kami mendapat informasi bahwa mereka janjian akan melakukan tawuran melalui media sosial kami langsung bergerak dan berhasil mencegahnya,” ungkap AKBP Saufi Salamun.

Dari upaya pencegahan tersebut, Polres Batang mengamankan 13 pelajar, satu orang dewasa, dan dua sepeda motor yang diduga akan digunakan dalam aksi tawuran.

Selain itu, Polres Batang juga mengamankan 9 orang yang berasal dari Weleri, Kendal, yang terlibat dalam aksi tawuran di Banyuputih.

Salah satu dari mereka adalah seorang dewasa, sedangkan delapan lainnya adalah pelajar.

“Para tersangka ini awalnya janjian dengan pelajar Batang. Karena lawan tidak datang, mereka kemudian melakukan kekerasan terhadap warga,” jelasnya.

Dengan mengungkap dua kasus kekerasan ini, Polres Batang menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya.

Kapolres juga menegaskan bahwa tindakan tegas dan preventif perlu dilakukan untuk mencegah kekerasan di kalangan pelajar.

“Kita tidak boleh mengabaikan masalah kecil terlebih di era digital saat ini. Hal-hal kecil bisa berkembang menjadi sesuatu yang lebih besar. Kita harus bergerak cepat dan bersama-sama untuk mencegah kekerasan di kalangan pelajar,” imbuhnya.

Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk ikut serta dalam upaya pencegahan kekerasan di kalangan pelajar, mengatakan bahwa pendekatan holistik dari berbagai pihak sangat diperlukan.

“Makanya hari ini kita juga menghadirkan pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Batang dan Provinsi Jawa Tengah. Karena kekerasan di kalangan pelajar harus kita awasi dan kita bina bersama-sama,” pungkasnya.

 

Polres Batang, Kapolres Batang, AKBP Salafi Salamun, Pemkab Batang, Kabupaten Batang, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Jawa Tengah, Jateng