REMBANG – Tim dari Polda Jawa Tengah melakukan risk assessment terhadap Stadion Krida Rembang pada Senin (13/1).
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengevaluasi kelayakan stadion sebagai tempat penyelenggaraan kompetisi Liga 4 Jawa Tengah.
Diketahui, Stadion Krida saat ini menjadi markas PSIR Rembang yang telah menggelar dua pertandingan kandang melawan PPSM Magelang dan Persiharjo Sukoharjo.
Dalam inspeksi yang dipimpin oleh Kasubdit Waster Pam Obvit Polda Jateng, AKBP Dwi Hendro P, tim menemukan sejumlah masalah di Stadion Krida, termasuk tribun yang kondisinya retak-retak serta material batu yang berserakan di area tribun.
“Kami melakukan penilaian risiko untuk memastikan standar kelayakan stadion, termasuk kesiapan panitia pelaksana (panpel). Ini adalah bagian dari prosedur penyelenggaraan kompetisi,” ujar AKBP Hendro.
Ia menjelaskan, penilaian risiko ini mencakup berbagai aspek, seperti fasilitas stadion, ruang ganti pemain, area parkir, hingga kesiapan panpel dalam aspek keamanan, keselamatan, dan kesehatan.
Dalam penilaian tersebut, pihak Polda Jateng menggunakan sistem skoring dengan tiga kategori:
Skor 0: Tidak sesuai standar atau fasilitas tidak tersedia.
Skor 1: Fasilitas tersedia, tetapi tidak memenuhi standar.
Skor 2: Fasilitas lengkap dan sesuai standar.
Namun, hingga kemarin siang, hasil akhir dari penilaian risiko tersebut belum dapat disampaikan.
“Setelah seluruh proses selesai, kami akan melakukan skoring dan menentukan hasil akhir,” tambah AKBP Hendro.
Sementara itu, Ketua Panpel PSIR Rembang, Zaenal Arifin, mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil akhir dari risk assessment.
“Proses penilaian masih berlangsung,” ujarnya saat dihubungi pukul 13.31 WIB kemarin.
Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo
