HankamNasional

Aksi Emak-Emak di Dinas Perempuan Boyolali, Minta Keamanan Anak Dijamin

Avatar photo
×

Aksi Emak-Emak di Dinas Perempuan Boyolali, Minta Keamanan Anak Dijamin

Share this article

Boyolali – Sejumlah emak-emak warga Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali mendatangi kantor Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Boyolali. Mereka meminta perlindungan karena mengaku resah dengan kelakuan KM (12), bocah yang disiksa karena dituduh mencuri.

“Kita minta perlindungan dari (DP2KBP3A), karena ibu-ibu ini merasakan keresahan, diakibatkan karena anak bernama KM ini suka mengambil, maaf, celana dalam, dan bra. Jadinya ibu-ibu ini merasakan keresahan itu, sehingga meminta perlindungan di sini,” kata pendamping hukum emak-emak itu, Ria Magdalena Purnamasari, di kantor DP2KBP3A Kompleks Perkantoran Terpadu Pemkab Boyolali, Rabu (8/1/2025).

Rombongan emak-emak ini ditemui langsung Kepala DP2KBP3A, Ratri S Survivalina, bersama sejumlah stafnya. Mereka audiensi di aula kantor sekitar 1,5 jam.

“Ada sekitar 20-an orang (yang datang ke DP2KBP3A),” jelas Ria.

Menurut Ria, emak-emak di lingkungan tetangga KM mengaku menjadi korban anak di bawah umur tersebut. Mereka merasa resah dengan kelakuan KM.

Dari keterangan warga, kelakuan bocah 12 tahun itu dinilai meresahkan masyarakat di lingkungannya. Sebelum terjadi penganiayaan terhadap, bocah itu diketahui beberapa kali melakukan pencurian.

“Inisiatif ibu-ibu minta perlindungan ke sini, karena masih merasakan trauma, masih merasakan ketakutan, sehingga minta perlindungan disini,” imbuh dia.

Sementara itu, salah seorang ibu yang ikut ke DP2KBP3A, Yanti, mengaku menjadi salah satu korban kelakuan dari KM. Dia mengaku kehilangan celana dalam.

“Saya salah satu korban dari bocah di bawah umur itu. Celana dalam saya dicuri dan saya dilecehkan pada saat saya tidur,” kata Yanti.

Dia mengaku masih trauma dan takut dengan kejadian yang menimpanya tersebut. Sehingga dia ikut datang ke DP2KBP3A Boyolali untuk minta perlindungan.

“Karena saya trauma, saya masih takut, masih kebayang-bayang,” terangnya.

Sementara itu, Kepala DP2KBP3A Boyolali, Ratri S Survivalina, menyatakan akan merespons permintaan ibu-ibu dari Wonosegoro tersebut. DP2KBP3A Boyolali memiliki Tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).

“Kami dari dinas DP2KBP3A kan memang membawahi urusan perempuan dan anak. Kalau ada yang datang ke kami untuk minta perlindungan, otomatis kami akan merespons. Responsnya seperti apa ya tergantung besar kecilnya masalah yang disampaikan,” ujar Ratri S Survivalina.

Lina sapannya, bakal mengupayakan memberikan perlindungan terhadap emak-emak itu. Dia bakal berkoordinasi dengan pihak terkait.

“Ya sementara ini memang baru bisa menjawabnya sampai di situ. Kita pasti akan merespons dan menindaklanjuti kedatangan dari rombongan ibu-ibu tadi, terkait dengan kasus mereka. Pasti kami akan mengkomunikasikan dengan semua pihak-pihak yang terkait,” kata Lina, sapaannya.

“Karena kita punya tim yang namanya P2TP2A. Insyaallah nanti akan kita agendakan pertemuan dengan tim P2TP2A untuk mendiskusikan kasus ini. Ya semoga setelah itu nanti ada jalan keluarnya,” pungkas dia.

Diberitakan sebelumnya, seorang anak di bawah umur, KM (12), di Kecamatan Wonosegoro, Boyolali menjadi korban penganiayaan oleh warga karena dituduh mencuri celana dalam ibu-ibu. Dalam perkara ini, Polres Boyolali telah menetapkan 14 orang sebagai tersangka, terdiri 8 tersangka laki-laki dan 6 tersangka perempuan.

sumber: detikjateng

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo