BeritaEkbisHankam

Fenomena Kreak Semarang di Malam Hari: Netizen Sebut Gotham City Kembali

Avatar photo
×

Fenomena Kreak Semarang di Malam Hari: Netizen Sebut Gotham City Kembali

Share this article

SEMARANG – Layaknya sebuah film superhero Batman. Nama Gotham City ramai menjadi perbincangan netizen.

Bagaimana tidak, kasus demi kasus kekerasan di jalanan sering terjadi di Kota Semarang. Tak tanggung-tanggung aksi para kreak ini sampai membuat korban meninggal.

Terbaru, seorang mahasiswa Udinus yang berasal dari Jepara, tewas di lokasi usai di keroyok oleh segerombolan kreak di dekat pintu keluar SPBU Kelud Raya Semarang pada Selasa (17/9/2024) pagi.

Korban ialah Muhammad Tirza Nugroho Hermawan (21),yang tewas usai di serang kreak bersenjata tajam, hingga meninggal.

Kejadian bermula Ketika itu korban sedang melintas di lokasi kejadian melihat adanya segerombolan kreak yang sedang rebut antar kelompok di sekitar Taman Sampangan.

Bahkan ada netizen yang menyebut Semarang telah menjadi Gotham City karena maraknya kreak yang berlaku jahat kepada masyarakat.

“Gotham City is Back. Kreak kreak bocah bayi gowo (membawa) senjata tajam bahaya,” tulis akun @zamba****.

“Semarang darurat kreak,” demikian tulis akun @fansya***.

“Semarang kudu bergerak nggo jogo keamanane semarang,” tulis akun @prof.vaisal.

“Semarang darurat gengster????, tidak ada tindakan tegas saat ditangkap sih,” tulis akun @fndy_yz

Sebelum Semarang, netizen juga sempat menandai Babarsari Jogjakarta sebagai Gotham City karena banyaknya aksi klitih.

Lalu kini di Semarang, netizen menilai aksi kreak jalanan tersebut telah membuat keresahan bagi masyarakat khususnya warga Semarang mirip dengan yang terjadi di Gotham City Batman.

Korban Diduga Salah Sasaran

Korban yang takut melihat segerombolan kreak, mencoba menghindar, namun justru dituduh musuh oleh para pelaku. Sementara temannya, berhasil menyelamatkan diri.

Salah seorang saksi, Arif mengaku pada saat kejadian berada di sekitaran SPBU, sekitar pukul 02.30. Lantas, ini melihat ada gerombolan yang berhenti di depan SPBU.

Mereka dari arah Kaligarang. Selang tidak lama meninggalkan lokasi menuju arah Traffic Light, perempatan Taman Sampangan.

“Terus terdengar ada teriakan-teriakan kayak ribut orang tawuran. Terus gerombolan itu balik lagi, berhenti di seberang jalan depan SPBU,” jelasnya.

Kemudian, melintas sepeda motor yang dikendarai korban berboncengan dengan rekannya, bernama Anugrah Maulana, masih beralamat satu wilayah di Kabupaten Jepara. Korban melintas dari arah Traffic Light Taman Sampangan.

“Mungkin korban takut melintas karena ada ramai-ramai, sempat dihentikan gerombolan itu,” jelasnya.

Korban sempat berupaya kabur menyelematkan diri. Apesnya, motor korban menyenggol belakang mobil yang kebetulan melintas di lokasi tersebut, dan jatuh tersungkur ke aspal jalan.

“Yang bacok-bacok dua orang, pakai alat senjata tajam. Kalau yang lainnya masih di motor. Itu kayaknya masih usia sekitaran SMA nan,” katanya.

Selanjutnya, kejadian ini dilaporkan ke kepolisian dan ambulan hebat. Namun, kondisi korban sudah tidak bernyawa.

Korban terdapat luka di paha sebelah kiri, luka sobek paha sebelah atas, luka sobek sebelah perut dan lecet-lecet bagian selangkangan.

Sumber : RADARSEMARANG.ID

 

Polrestabes Semarang, Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, Kota Semarang, Pemkot Semarang, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, Kepolisian Resor Kota Besar Semarang, Polisi Kota Besar Semarang, Artanto, Ribut Hari Wibowo