BeritaHukrim

Pemuda Bertato di Semarang Babak Belur Dibacok Sajam Gerombolan Tak Dikenal

Avatar photo
×

Pemuda Bertato di Semarang Babak Belur Dibacok Sajam Gerombolan Tak Dikenal

Share this article

Semarang – M Muhlasin, 33, pria warga Kebonharjo mengalami luka bacok senjata tajam ditubuhnya yang dilakukan oleh gerombolan orang tak dikenal Rabu (10/4/2024).

Lokasi pembacokan ini terjadi di Jalan Mr Soegijapranata, persisnya depan Lapas Wanita Kelas II A, Bulustalan, Semarang Tengah, sekitar pukul 01.15.

Kejadian bermula saat pemuda ini bersama empat rekanya, mengendarai sepeda motor dan berhenti di depan Lapas Wanita.

Selang tidak berapa lama, melintas gerombolan mengendarai sepeda motor melintas di Jalan Siliwangi, atau seberang Lapas Wanita.

Tiba-tiba gerombolan tersebut meneriaki rombongan korban sembari mengacung-acungkan senjata tajam.

Kemudian mereka memutar dan mengejar rombongan korban yang berusaha untuk kabur. Sialnya, korban ketinggalan lantaran terjatuh saat berupaya kabur melarikan diri.

Hingga akhirnya pemuda yang sekarang tinggal di Gemah, Kecamatan Pedurungan ini dikeroyok, gerombolan tak dikenal tersebut.

Kapolsek Semarang Tengah, Kompol Doddy Triantoro membenarkan adanya kejadian ini. Korban mengalami luka bacok dan sempat mendapatkan perawatan tim medis ambulan hebat.

Selanjutnya, dibawa ke Rumah sakit Wongso Negoro RSWN Semarang guna dilakukan perawatan lebih lanjut.

“Korban mengalami luka bacok bagian punggung, kaki dan kepala,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Semarang, Rabu (10/4/2024).

Pihak kepolisian yang mendapat laporan kejadian ini juga telah mendatangi lokasi kejadian melakukan pengecekan.

Sejumlah saksi juga telah dimintai keterangan sebagai bahan penyelidikan lebih lanjut.

 

Polrestabes Semarang, Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, Kota Semarang, Pemkot Semarang, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Jawa Tengah, Jateng