Berita

Cerita Para Penyintas Begal Payudara di Semarang, Masih Trauma Padahal Lagi Duduk Manis

Avatar photo
×

Cerita Para Penyintas Begal Payudara di Semarang, Masih Trauma Padahal Lagi Duduk Manis

Share this article

SEMARANG – Kisah para penyintas begal payudara di Semarang, Jawa Tengah.

Yang memprihatinkan, sejumlah pelaku masih berusia remaja.

Mereka terpengaruh karena nonton film porno.

Perbuatan mereka membuat para korban trauma.

Polrestabes Semarang selama bulan Februari 2024 telah menangkap dua tersangka kasus begal payudara.

Dua tersangka tersebut masing-masing Destuadi Bram Aldio (25) dan seorang remaja berinisial AMA (16).

Para aktivis perempuan Semarang menilai, banyak kasus pelecehan seksual jalanan yang tak terungkap.

Sebab, dua kasus yang terungkap lantaran para korban berani melapor ke pihak kepolisian.

Artinya, masih banyak kasus terjadi tetapi korban enggan melapor.

Mereka mendorong, pemerintah kota Semarang meningkatkan fasilitas keamanan publik seperti mengaktifkan kamera CCTV di jalanan.

Kemudian memasang lampu penerangan di lokasi rawan.

“Untuk kepolisian harus lebih progresif dalam menangani kasus pelecehan seksual di jalanan karena biasanya kasus terjadi dengan minim bukti,” ungkap aktivis perempuan sekaligus Direktur LBH APIK Semarang Raden Rara Ayu Hermawati Sasongko, Sabtu (2/3/2024).

Ayu mengatakan, lembaganya beberapa kali telah mendapatkan aduan terkait kasus pelecehan seksual jalanan yang menimpa perempuan Semarang.

Namun, mereka enggan melaporkan kejadian itu ke polisi dengan alasan kuatir identitas korban diketahui sehingga takut akan menimbulkan ketidaknyamanan.

 

Polrestabes Semarang, Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, Kota Semarang, Pemkot Semarang, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Jawa Tengah, Jateng