BeritaHankam

5 Fakta Penemuan Pria Bersimbah Darah di Persawahan Klampok Banjarnegara, Polisi Buru Pelaku

Avatar photo
×

5 Fakta Penemuan Pria Bersimbah Darah di Persawahan Klampok Banjarnegara, Polisi Buru Pelaku

Share this article

Banjarnegara – Mayat pria yang ditemukan tewas bersimbah darah di area persawahan di Klampok, Banjarnegara berhasil diungkap. Mayat tersebut adalah Danang Kriswono (31). Berikut fakta-faktanya.
Identitas Korban

Kasat Reskrim Polres Banjarnegara AKP Sugeng Tugino menjelaskan, korban diketahui Danang Kriswono. Selama ini korban diketahui berprofesi sebagai buruh serabutan.

“Untuk korban adalah Danang Kriswono warga Desa Merden. Untuk usianya 31 tahun dan kesehariannya dia pekerjaannya adalah buruh serabutan,” ujar Sugeng saat dihubungi detikJateng, Senin (30/9/2024).

Jenazah pria itu sempat dievakuasi ke rumah sakit dr Margono Banyumas untuk autopsi. Saat ini, jenazah warga Merden itu sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.

“Kemarin kan langsung dibawa ke rumah sakit Margono untuk autopsi. Tadi pagi sudah kami serahkan ke pihak keluarga. Untuk dimakamkan,” kata dia.

Ada Luka di Kepala

Selain mengungkap identitas korban, polisi juga menyebut adanya luka di tubuh korban. Luka tersebut ditemukan di bagian kepala belakang.

“Kondisinya saat ditemukan posisi terlentang dan sudah tak bernyawa. Kepala bagian belakang banyak darah. Korban ini mengenakan celana pendek dan kaos,” terang Sugeng.

Mengenai adanya tindak pidana pembunuhan, ia mengatakan saat ini masih dalam proses penyelidikan. Termasuk menunggu hasil autopsi terkait penyebab kematiannya tersebut.

“Ini masih dalam penyelidikan dulu. Nanti kalau sudah ada hasil autopsi akan kami sampaikan,” tambahnya.

Ibu Korban Syok

Mendapati kabar anaknya tewas dengan kondisi mengenakan, ibu korban Kamini (51) langsung syok. Ditemui di rumahnya di Desa Merden Kecamatan Purwanegara, Banjarnegara, Kamini mengaku langsung lemas saat melihat korban yang tergeletak dengan berlumuran darah.

Meski ditemukan tanpa identitas, namun ia langsung mengenali pakaian yang dipakai oleh anak sulungnya tersebut.

“Awal mula tahu kabar dari hape. Itu menantu saya datang membawa hape katanya ada pembunuhan. Pas saya lihat celananya saya tahu itu celana anak saya. Perasaan saya sudah nggak enak, langsung lemes,” kata dia saat ditemui di rumahnya di Desa Merden, Senin (30/9).

Meski dalam video yang beredar wajah Danang tidak jelas, keyakinannya semakin kuat saat melihat sepeda motor yang ditemukan tidak jauh dari mayat tersebut. Sepeda motor jenis Honda Vario itu adalah milik Danang.

“Terus kan ada motor di situ, saya lihat itu motor Danang. Saya sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi,” sambungnya.

Pamit Antar Beras ke Teman

Sebelum ditemukan tewas mengenaskan, Danang sempat pamit akan ke rumah temannya sambil membawa beras 5 kilogram. Hal ini diungkapkan ibu Danang Kriswono, Kamini. Ia mengatakan, anak sulungnya pergi meninggalkan rumah pada Sabtu (28/9) siang. Saat itu Danang menyampaikan akan pergi ke rumah teman perempuannya dan membawa beras.

“Pamitnya pas hari Sabtu (28/9) habis Zuhur, sekitar jam setengah 2 siang. Saat itu membawa beras 5 kilogram,” ujarnya saat ditemui di rumahnya di Desa Merden Kecamatan Purwanegara, Banjarnegara, Senin (30/9).

Beras tersebut akan diberikan kepada teman perempuannya. Namun Kamini mengaku tidak tahu pasti di mana rumah temannya. Hanya, selama ini Danang sering diberi sayuran oleh temannya tersebut.

“Berasnya katanya mau diberikan ke temannya, perempuan. Karena selama ini sering dikasih sayuran. Tapi rumahnya mana saya sendiri tidak tahu,” kata dia.

Akan tetapi, teman perempuan yang dimaksud sudah datang ke rumah pascaanaknya ditemukan meninggal dunia. Dan beras tersebut sudah sampai di rumah temannya.

“Untuk teman perempuannya sudah ke sini kemarin. Katanya berasnya sudah sampai,” terangnya.

HP dan KTP Danang Raib

Kamini mengatakan saat pergi Danang membawa tas serta ponsel dan identitas diri. Namun saat ditemukan, tidak ditemukan identitas maupun ponsel milik Danang.

“Danang juga bawa tas isinya HP, KTP juga ada. Tetapi pas ditemukan tasnya tidak ada. Hp dan KTP juga tidak ada,” ungkapnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, warga Desa Klampok digegerkan dengan adanya mayat yang tergeletak di jalan di area persawahan pada Minggu (29/9) pagi. Saat ditemukan, baju dan area kepala terlihat berlumur darah.

“Kondisinya saat ditemukan posisi telentang dan sudah tak bernyawa. Kepala bagian belakang banyak darah. Korban ini mengenakan celana pendek dan kaos,” terang Wakapolres Banjarnegara Kompol Purbo Adjar Waskito, Minggu (29/9).

Mengenai adanya tindak pidana pembunuhan, ia mengatakan saat ini masih dalam proses penyelidikan. Termasuk menunggu hasil autopsi terkait penyebab kematiannya tersebut.

“Ini masih dalam penyelidikan dulu. Nanti kalau sudah ada hasil autopsi akan kami sampaikan,” tambahnya.

sumber: detikjateng

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Suryadi, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Kepolisian Daerah Jateng, Polisi Jateng, Polri, Polisi Indonesia, Artanto, Ribut Hari Wibowo, pikadadamai, pilkadajatengdamai, pilgubjatengdamai