BANJARNEGARA-Sebanyak 48 keluarga di dua desa di Banjarnegara mengungsi akibat bencana longsor.

Rinciannya, 22 keluarga di antaranya atau 57 jiwa berasal dari Desa Nagasari Kecamatan Pagentan.

Sementara 26 keluarga dengan 88 jiwa dari Desa Kalitlaga di kecamatan sama.

 

Di Desa Nagasari, longsor menimbun dua rumah. Sementara di Desa Kalitlaga lebih parah. Longsor menghancurkan 10 rumah hingga rata dengan tanah.

“Mengungsi di tempat pengungsian. Ada yang ikut keluarga, ” kata Wanidi Komandan Forum Relawan Destana Banjarnegara, Jumat (9/2/2024)

Ia menyampaikan, kebutuhan logistik pengungsi sejauh ini relatif terpenuhi atas bantuan dinas terkait, semisal BPBD serta PMI.

Ditambah kepedulian relawan yang membantu mencukupi kebutuhan pengungsi, semisal sayuran untuk makan.

“Apalagi di daerah atas ini kan banyak yang menanam sayuran,” katanya

Untuk diketahui, sebanyak 10 rumah di desa itu bahkan telah roboh alias rata dengan tanah.

Hancurnya sejumlah rumah itu melahirkan pemandangan mengerikan.

Puing-puing bangunan rumah yang hancur masih berserak, mirip dampak bencana gempa.

Perumahan yang sudah rata dengan tanah itu berada di kemiringan curam. Longsor bukan hanya merusak rumah, namun juga mengubah kontur tanah menjadi lebih terjal.

Baca juga: Pengakuan Pemasok Narkoba di Semarang yang Punya Langganan Banyak Sopir

“10 rumah yang rata dengan tanah, semua sudah mengungsi, ” kata Wanidi, Komandan Forum Relawan Destana Banjarnegara

Wanidi mengatakan, tidak ada korban jiwa akibat insiden bencana itu. Seluruh warga atau penghuni rumah sudah berhasil diungsikan sebelum rumah mereka roboh.

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Suryadi, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kompol Joko Lelono, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono