Malang – Polresta Malang Kota telah menuntaskan Operasi Pekat Semeru 2025. Hasilnya, puluhan tersangka dari berbagai tindak kriminal ditangkap, dan ribuan botol minuman keras (miras) dimusnahkan.
Konferensi pers terkait hasil operasi ini digelar di Balai Kota Malang pada Selasa 11 Maret 2025. Kapolresta Malang Kota, Kombes Nanang Haryono, memaparkan bahwa operasi yang berlangsung sejak 26 Februari hingga 9 Maret 2025 itu berhasil mengungkap 41 kasus kejahatan dengan 53 tersangka.
“Kami berkomitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, menciptakan Kota Malang yang aman dan kondusif,” tegas Nanang.
Dalam Operasi Pekat Semeru 2025, Polresta Malang Kota mengungkap berbagai kasus kriminal, termasuk 23 kasus premanisme, 2 kasus pornografi, 2 kasus prostitusi, 1 kasus peredaran miras ilegal, 9 kasus narkoba, 3 kasus judi, dan 1 kasus kejahatan jalanan.
Barang bukti yang diamankan antara lain 1.808 botol miras, uang tunai Rp 1.410.000, 86,19 gram sabu, 0,48 gram ganja, empat unit ponsel, dan dua unit sepeda motor
“Peredaran miras menjadi perhatian utama karena sering menjadi pemicu tindak kriminal,” jelas Nanang.
Sebagai simbol penegakan hukum, ribuan botol miras dimusnahkan di halaman Balai Kota Malang. Nanang menegaskan, pihaknya akan terus meningkatkan patroli dan operasi untuk menekan kriminalitas
“Kami tidak akan memberi ruang bagi pelaku kejahatan di Kota Malang,” pungkasnya.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, mengapresiasi kinerja Polresta Malang Kota. Ia menyoroti penindakan terhadap 21 juru parkir liar dan 138 sepeda motor yang terlibat balap liar.
“Kami sangat mengapresiasi langkah cepat Polresta Malang Kota, terutama menjelang Ramadan,” ujar Wahyu.
Operasi Pekat Semeru 2025 ini berhasil menempatkan Polresta Malang Kota di peringkat ketujuh di wilayah Polda Jatim.
Polresta Malang Kota, Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono, Kota Malang, Pemerintah Kota Malang, Pemkot Malang
